Dr. Achmad Supandi, S.Kom, MMSI – Ketua Tim BMKG Corpu & Knowledge Management
Putri Indah Lestari, S.Pd – Analis Pengembangan Kompetensi Pertama
Pendahuluan
Organisasi besar adalah organisasi pembelajar, itulah istilah yang tepat untuk menggambarkan kondisi sebuah organisasi di tengah tantangan perubahan zaman ini. Tidak hanya dalam lingkup perusahaan, organisasi sektor publik seperti lembaga pemerintah dituntut untuk terus beradaptasi. Mulai dari perkembangan teknologi, cara berpikir, budaya kerja, termasuk pengembangan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) di dalamnya. Terkait dengan perkembangan teknologi, saat ini lembaga pemerintah sedang dihadapkan dengan era disrupsi digital yang ditandai dengan perubahan yang cepat (Volatility), ketidakpastian (Uncertainty), kompleksitas (Complexity), dan ketidakjelasan akan realitas (Ambiguity) atau biasa dikenal dengan istilah VUCA (Prabowo, 2022). Berdasarkan hal tersebut, organisasi harus merancang strategi pengembangan kompetensi yang efektif, sehingga output pengembangan kompetensi mampu berkontribusi pada kinerja organisasi.
Untuk menghadapi perkembangan teknologi dan tuntutan pelayanan publik yang semakin tinggi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM MKG) terus bertransformasi mengembangkan ekosistem pembelajaran. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah mengimplementasikan BMKG Corporate University (BMKG Corpu). Implementasi BMKG Corpu ini berlandaskan pada UU No. 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) dan PP Nomor 17 Tahun 2020 tentang perubahan atas PP Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil, disebutkan dalam pasal 203 ayat (4a) bahwa Pengembangan Kompetensi SDM dilaksanakan melalui pendekatan sistem pembelajaran terintegrasi (Corporate University) (Supandi & Haryanto, 2020). Adanya BMKG Corpu di PPSDM MKG ini merupakan bagian integral yang tidak terpisahkan dari proses end to end manajemen talenta yang mengorganisasikan fungsi human capital management, strategic learning development dan manajemen operasional SDM, serta optimalisasi fungsi pendidikan dan pelatihan. Melalui pendekatan pembelajaran terintegrasi ini, BMKG tidak hanya berfokus pada peningkatan kapasitas individu, tetapi juga memastikan bahwa setiap proses pembelajaran selaras dengan arah strategis organisasi (Supandi, 2021).

Gambar 1. Roadmap BMKG Corpu
Salah satu elemen penting dalam implementasi BMKG Corpu adalah forum pembelajaran (learning council). Forum pembelajaran ini merupakan wadah yang memungkinkan ASN bisa terlibat dalam proses alih pengetahuan (knowledge transfer), memperkuat jejaring internal, dan mendukung pembentukan budaya kerja adaptif (Rachman & Hidayati, 2020). Oleh sebab itu, forum pembelajaran melalui BMKG Corpu merupakan regulator penting untuk menjembatani kesenjangan pengetahuan dan kompetensi pegawai serta menjadi pondasi dalam membangun SDM unggul yang adaptif, inovatif, responsif, dan berdaya saing global.
Kerangka Konseptual BMKG Corporate University dan Tantangan Pengembangan Kompetensi SDM
BMKG Corpu merupakan pendekatan strategis yang dirancang untuk mentransformasi lembaga menjadi organisasi pembelajar. Dalam kerangka BMKG Corpu, pembelajaran tidak hanya terbatas di ruang kelas, tetapi juga bisa melalui aktivitas kolaboratif maupun berbasis proyek. Dalam hal ini BMKG Corpu menekankan pentingnya integrasi antara pengembangan kompetensi dengan pencapaian tujuan strategis organisasi. Berdasarkan hal tersebut, maka transformasi PPSDM MKG menuju BMKG Corpu, perlu dilakukan hal berikut: 1) Pengembangan kompetensi SDM merupakan hal yang wajib sebagai alat strategis dalam mencapai tujuan organisasi dan mencapai target kinerja individu; 2) Implementasi program pembelajaran yang berdampak tinggi terhadap kinerja BMKG, baik kinerja organisasi maupun individu; dan 3) Membuat pilihan pembelajaran menjadi lebih bervariasi dengan pemanfaatan teknologi dan metode pembelajaran digital (Supandi, 2021).
Dengan mengedepankan prinsip 10:20:70 (10% pembelajaran formal, 20% dari interaksi sosial, dan 70% belajar dari pengalaman kerja), BMKG Corpu dirancang sebagai ekosistem pembelajaran berkelanjutan yang memfasilitasi pengembangan kompetensi ASN . Dalam rangka menyukseskan implementasi BMKG Corpu, pengembangan kompetensi SDM perlu dikelola secara strategis dan berkelanjutan. Pengembangan kompetensi merupakan pondasi dalam menciptakan budaya kerja dan memastikan bahwa setiap ASN memiliki kualifikasi serta keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan jabatan (Suharsono & Indaryani, 2020). Oleh sebab itu, untuk menciptakan SDM unggul diperlukan pendekatan pembelajaran terintegrasi, yang memungkinkan ASN mendapatkan pembelajaran secara kontekstual melalui pengalaman kerja, kolaborasi lintas unit, dan pemanfaatan teknologi digital secara tepat (Ayyasy & Maelani, 2024).

Gambar 2. Tantangan Pengembangan Kompetensi SDM
Berdasarkan gambar 1 di atas, berikut merupakan tantangan pengembangan kompetensi SDM yang menjadi latar belakang diimplementasikannya BMKG Corpu:
- Pengembangan kompetensi ASN & Standar Kompetensi
Kewajiban pemenuhan jam pelatihan minimal 20 JP per tahun per pegawai menjadi tantangan tersendiri dalam pengembangan kompetensi ASN
- Demografi pegawai BMKG yang sangat heterogen
Adanya perbedaan usia, latar belakang pendidikan, penempatan kerja, serta pengalaman individu yang mengharuskan pengembangan kompetensi lebih fleksibel dan adaptif
- Pengaruh beban kerja serta tugas pokok dan fungsi yang beragam (work pressure) dan tumpang tindih
Ketidakseimbangan antara tugas pokok dan fungsi (tusi) serta tugas tambahan menyebabkan work pressure dan berpotensi mengganggu proses pengembangan kompetensi individu. Hal inilah yang menjadi tantangan untuk tetap memastikan bahwa pengembangan kompetensi SDM BMKG harus tetap berjalan optimal tanpa mengabaikan kualitas layanan yang diberikan
- Potensi kehilangan tacit knowledge
Perlunya transfer pengetahuan dari pegawai yang akan pensiun secara terstruktur dan terdokumentasi dengan baik
- Performance management
Sistem manajemen kinerja yang belum sepenuhnya terintegrasi dengan pengembangan kompetensi dan pengelolaan karier
- Manajemen Talenta & Sistem Merit
Perlunya penguatan implementasi manajemen talenta dan sistem merit untuk mendukung pengembangan karir yang berbasis kinerja
- International Technical regulation & WMO Global Campus
Tuntutan untuk menyesuaikan pengembangan kompetensi ASN dengan regulasi teknis internasional dan standar dari WMO Global Campus
Oleh karena itu, forum pembelajaran hadir sebagai solusi strategis dalam menjawab tantangan-tantangan tersebut.
Forum Pembelajaran sebagai Media Penguatan Training Need Analysis (TNA)
Dalam kerangka BMKG Corpu, forum pembelajaran memiliki peran strategis sebagai wujud nyata pembelajaran yang berdampak signifikan pada peningkatan kompetensi individu. Agar pembelajaran dapat berjalan efektif dan sesuai dengan kebutuhan organisasi, BMKG Corpu mengadakan Sidang Dewan Pembelajar atau Learning Council Meeting (LCM). LCM ini merupakan bagian dari proses Training Need Analysis (TNA) yang bertujuan untuk menyepakati prioritas kebutuhan pengembangan kompetensi berdasarkan tantangan kinerja yang dapat menjawab kebutuhan nyata di lapangan. Selanjutnya hasil LCM ini akan dijadikan sebagai perdoman dalam pelaksanaan pengembangan kompetensi SDM BMKG dua tahun berikutnya.
Untuk menyukseskan forum pembelajaran sebagai media penguatan TNA, berikut merupakan rangkaian LCM dan AKPK yang dilakukan oleh tim BMKG Corpu:



Gambar 3. Rangkaian LCM dan AKPK BMKG Corpu
Berdasarkan rangkaian LCM dan AKPK tersebut, dihasilkan 60 usulan pelatihan dari 5 kedeputian untuk tahun 2026. Dengan rincian pada tabel 1.
Tabel 1. Usulan Pelatihan
| Kedeputian | Jumlah Usulan |
| Kedeputian Bidang Meteorologi | 16 usulan |
| Kedeputian Bidang Klimatologi | 14 usulan |
| Kedeputian Bidang Geofisika | 9 usulan |
| Kedeputian Bidang Infrastruktur MKG | 14 usulan |
| Kedeputian Bidang Modifikasi Cuaca | 7 usulan |
| Total | 60 usulan |
- Kedeputian Bidang Meteorologi



- Kedeputian Bidang Klimatologi

- Kedeputian Bidang Geofisika

- Kedeputian Bidang Infrastruktur MKG

- Kedeputian Bidang Modifikasi Cuaca

Untuk mendukung usulan tersebut, forum pembelajaran dapat berbentuk berbagai aktivitas, seperti Communities of Practice (COP) dan Knowledge Management (KM). Dalam prakteknya integrasi CoP dan KM di dalam BMKG Corpu akan mempercepat pencapaian visi sebagai organisasi pembelajar yang tangguh, adaptif, dan mampu berdaya saing global (Setiawati & Fadillah, 2023). Forum pembelajaran tidak hanya mendukung peningkatan kompetensi teknis, tetapi juga penguatan soft skill seperti kepemimpinan, komunikasi, kerjasama, dan masih banyak lagi. Dengan demikian, forum pembelajaran menjadi sarana penguatan kompetensi secara holistik yang sesuai dengan prinsip-prinsip Corporate University.

Gambar 4. Community of Practice (CoP)
Dalam menyukseskan forum pembelajaran dalam kerangka BMKG Corpu, dibutuhkan dukungan dari berbagai aspek, salah satunya pemanfaatan teknologi informasi dan platform digital. Penggunaan platform pembelajaran daring seperti Learning Management System (LMS), Knowledge Management System (KMS) perlu diintegrasikan untuk menjembatani gap antar pegawai (Sidabutar, 2020). Dengan implementasi yang sistematis forum pembelajaran dapat berkembang menjadi ekosistem belajar yang produktif, kolaboratif, dan berkelanjutan, sejalan dengan misi BMKG Corpu dalam membentuk ASN yang profesional, adaptif, dan berdaya saing global.
Dampak dan Indikator Keberhasilan
Dengan adanya implementasi forum pembelajaran dalam kerangka BMKG Corpu, tentunya memberikan dampak signifikan dalam peningkatan kompetensi individu. Dampak paling nyata yang terlihat adalah meningkatnya kesadaran belajar mandiri di kalangan pegawai. Dampak lainnya adalah penguatan jejaring profesional antar pegawai (CoP) (Sultan, 2022). Di sisi lain, bagi organisasi, forum pembelajaran juga dapat memperkuat sistem pengelolaan pengetahuan (knowledge management) yang krusial untuk mencapai tujuan strategis organisasi. Untuk mengukur keberhasilan implementasi BMKG Corpu maka perlu disusun indikator keberhasilan, mulai dari 1) strategi pembelajaran; 2) teknologi pembelajaran; 3) integrasi sistem; 4) struktur BMKG Corpu; 5) manajemen pengetahuan; 6) forum pembelajaran; dan 7) sistem pembelajaran.

Gambar 5. Ruang Lingkup BMKG Corpu
Dengan dampak yang luas dan indikator keberhasilan yang terukur, mulai dari adanya AKPK, pelatihan yang berdampak pada tujuan BMKG, dan variasi pelatihan, maka forum pembelajaran dapat dikukuhkan sebagai salah satu praktik unggulan BMKG Corporate University dalam mendukung peningkatan kapasitas dan kompetensi ASN (Supandi & Fitriany, 2024).
Kesimpulan
Forum pembelajaran merupakan salah satu pilar penting dalam membangun ekosistem pembelajaran terintegrasi di lingkungan BMKG melalui pendekatan Corporate University. Adanya forum pembelajaran, selain mendukung pengembangan kompetensi ASN tetapi juga dapat memperkuat kolaborasi serta transfer pengetahuan. Berdasarkan forum pembelajaran (LCM) dan AKPK dihasilkan 60 usulan pelatihan di tahun 2026 untuk pengembangan kompetensi SDM di bidang MKG. Melalui berbagai bentuk seperti Communities of Practice (CoP) dan dukungan sistem Knowledge Management (KM), forum pembelajaran dalam kerangka BMKG Corpu harus memastikan, mengawal, dan memberikan guidance sehingga pelaksanaan pelatihan berjalan sesuai paradigma corpu.
Dengan implementasi yang konsisten, adaptif, dan terukur, forum pembelajaran dapat menjadi elemen kunci dalam mendukung transformasi BMKG menjadi organisasi pembelajar yang unggul dan berdaya saing, baik di tingkat nasional maupun global. Dengan demikian, forum pembelajaran dalam kerangka BMKG Corpu mampu menjadi inspiratif bagi lembaga-lembaga pemerintah lainnya dalam membangun ASN yang kompeten dan siap menghadapi tantangan masa depan
Daftar Pustaka
Ayyasy, A. N., & Maelani, S. (2024). Tantangan Kompetensi SDM dalam Menghadapi Era Digital: Sebuah Literatur Review. Jurnal Ilmu Sosial, Manajemen, Akuntansi Dan Bisnis, 1(02), 53–59.
Prabowo, R. M. R. (2022). Strategi Implementasi BMKG Corporate University Berdasarkan Tingkat Kesiapan Komponen Corpu. Media Bina Ilmiah, 17(4), 691–702.
Rachman, N. M., & Hidayati, R. (2020). Mewujudkan SDM Unggul di Bidang Perdagangan melalui Corporate University. Cendekia Niaga Journal of Trade Development and Studies, 4(1), 1–7.
Setiawati, A., & Fadillah, M. I. (2023). Model Pengembangan Corporate University Pada Lembaga Pelatihan Pemerintah. Jurnal Good Governance, 137–156.
Sidabutar, V. T. P. (2020). Kajian Penerapan Corporate University dalam Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia Aparatur Sipil Negara. Jurnal Ilmu Pemerintahan Widya Praja, 46(1), 255–270.
Suharsono, A., & Indaryani, A. S. (2020). Implementasi Knowledge Management Dalam Kemenkeu Corporate University. Abdi Laksana, 1(1).
Sultan, M. (2022). Kolaborasi Stakeholder Dalam Penyelenggaraan Corporate University Pada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Widyaiswara Indonesia, 3(2), 81–94.
Supandi, A. (2021). Pendekatan Inovatif dalam Pengembangan Kompetensi SDM dan Peningkatan Kinerja Organisasi. HUMAN CAPITAL DEVELOPMENT PLAN DALAM PERSPECTIVE BMKG CORPORATE UNIVERSITY, 54–61.
Supandi, A. (2021). STRATEGI PENINGKATAN ORGANISASI PEMBELAJAR. Media Pusdiklat BMKG.
Supandi, A., & Fitriany, A. A. (2024). Designing The Government Institution Performance Accountability System Implementation Using Soft Systems Methodology Approach, Study at The BMKG Indonesia. Jurnal Scientia, 13(03), 1056–1074.
Supandi, A., & Haryanto, E. (2020). Peran Corporate University dalam Pengembangan Kompetensi SDM Berdaya Saing Global. PERSPEKTIF BARU DALAM PENINGKATAN IMPLEMENTASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH YANG OPTIMAL (STUDI KASUS MENUJU BMKG CORPORATE UNIVERSITY), 48–54.