Experiential Learning Dalam Community of Practice (COP): Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) Dalam Rangka Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan di Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan

Experiential Learning Dalam Community of Practice (COP): Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) Dalam Rangka Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan di Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan

Penulis: Dr. Achmad Supandi, S.Kom, MMSI dan Fikri Nur Mummad, ST, MT (Ketua Tim BMKG Corpu & Knowledge Management dan Ketua Tim Sarana & Prasarana Operasi Modifikasi Cuaca)

Community of Practice (CoP) adalah sebuah kelompok individu yang memiliki minat, masalah, atau gairah yang sama tentang suatu topik, dan yang memperdalam pengetahuan serta keahlian mereka dalam bidang tersebut melalui interaksi yang berkelanjutan. CoP berfokus pada pembelajaran kolaboratif dan berbagi praktik terbaik.

Dalam konteks “Community of Practice Operasi Modifikasi Cuaca (OMC)”, ini berarti:

Ini adalah sebuah kelompok, yang terdiri dari para ahli, praktisi, peneliti, dan pihak-pihak terkait lainnya yang terlibat dalam Operasi Modifikasi Cuaca. Anggota kelompok ini secara teratur berinteraksi, berbagi pengalaman, pengetahuan, tantangan, dan solusi terkait dengan berbagai aspek OMC.

Tujuan dan Manfaat dari CoP OMC:

  1. Berbagi Pengetahuan dan Pengalaman: Para praktisi dapat berbagi insight dari operasi lapangan, tantangan yang dihadapi, dan pelajaran yang dipetik, sehingga pengetahuan tidak hanya terpusat pada individu tertentu.
  2. Pengembangan Keahlian Bersama: Melalui diskusi dan kolaborasi, anggota dapat bersama-sama mengembangkan keahlian baru, menemukan metode yang lebih efektif, atau meningkatkan pemahaman mereka tentang teknologi dan teknik OMC terbaru (misalnya, penggunaan bahan semai higroskopis, strategi penyemaian awan).
  3. Inovasi dan Pemecahan Masalah: CoP menjadi wadah untuk mengidentifikasi masalah-masalah kompleks dalam OMC dan secara kolektif mencari solusi inovatif. Misalnya, bagaimana meningkatkan efektivitas penyemaian di kondisi atmosfer tertentu, atau bagaimana mengoptimalkan alokasi sumber daya.
  4. Standardisasi dan Praktik Terbaik: Kelompok ini dapat membantu dalam menyusun dan menyebarkan praktik terbaik (best practices) serta standar operasional untuk OMC, memastikan konsistensi dan kualitas di seluruh operasi.
  5. Mentoring dan Dukungan: Anggota yang lebih berpengalaman dapat membimbing anggota baru, dan semua anggota dapat saling memberikan dukungan.
  6. Peningkatan Kinerja Organisasi: Dengan adanya CoP, organisasi (seperti BMKG) dapat memastikan bahwa pengetahuan dan keahlian di bidang OMC terus berkembang dan tersebar luas di antara personelnya, yang pada akhirnya meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasi secara keseluruhan.

Singkatnya, Community of Practice Operasi Modifikasi Cuaca adalah platform kolaboratif yang vital untuk pembelajaran berkelanjutan, inovasi, dan peningkatan kinerja di bidang modifikasi cuaca.

———————————————

Pada sesi ini, Tanggal 14 s/d 16 Agustus 2025 Direktorat Operasional Modifikasi Cuaca Kedeputian Bidang Modifikasi Cuaca mengundang Tim Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) MKG – BMKG untuk dapat mengunjungi Posko OMC dalam rangka Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan di Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan untuk mendapatkan pemahaman lebih lanjut mengenai proses dan aktivitas harian dalam pelaksanaan OMC.

Tujuan utama: Menurunkan curah hujan untuk membasahi lahan gambut dan menekan potensi penyebaran api serta mencegah kabut asap. Hal ini dilakukan karena lahan gambut yang kering sangat sulit dipadamkan hanya dengan operasi darat.

Gambar 1. Briefing dan Peta Kerja Operasi Modifikasi Cuaca dalam Rangka Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan di Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan

Waktu pelaksanaan: Operasi terbaru ini berlangsung selama 10 hari, dari 10 hingga 19 Agustus 2025.

Wilayah fokus: Penyemaian awan yang dilakukan di Provinsi Jambi lebih difokuskan di wilayah-wilayah gambut yang berada di Provinsi Jambi diantaranya di Kabupaten Tanjung Barat, Kabupaten Tanjung Timur Kab Muaro Jambi dan Kab. Batanghari.

Metode: Penyemaian awan dilakukan dengan menggunakan pesawat CASA 212-200 Register A2103 dari Skadron Udara 4 Lanud Abdulrachman Saleh Malang. Pesawat ini menaburkan bahan semai, seperti Natrium Klorida (NaCl), ke dalam awan potensial untuk mempercepat proses kondensasi dan pembentukan hujan.

Kolaborasi: Operasi ini merupakan hasil kolaborasi lintas sektor yang melibatkan berbagai pihak, termasuk BMKG, TNI AU, pemerintah provinsi Jambi, Polda Jambi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta pihak swasta yaitu PT Wirakarya Sakti (PT WKS) sebagai penyandang dana  dalam kegiatan ini.

Gambar 2. OMC dilaksanakan dengan pesawat CASA 212-200 Register A2103

Salah satu Personil PPSDM MKG mengikuti dengan seksama pembelajaran dari Senior Flight Scientist OMC sembari praktek melaksanakan operasi modifikasi cuaca dimana area semai adalah Kabupaten Batanghari dan Kabupaten tanjung Jabung Barat, ternyata pada saat operasi di arah utara Kabupaten Tanjung Jabung Timur sudah banyak awan tebal. Maka diputuskan untuk melakukan penyemaian awan di arah utara pada Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Pelaksanaan OMC pada tanggal 15 Agustus 2025 dilakukan 2 (dua) sorti penerbangan dengan pesawat Casa A-2103. Sorti 1 (satu) penerbangan penyemaian awan dilakukan pada pukul 10.12 – 11.57 WIB dengan target penyemaian di wilayah Tanjung Jabung Timur, Muaro Jambi dan Batanghari. Penyemaian dilakukan pada ketinggian 10.500 – 12.000 feet dan menghabiskan bahan semai NaCl sebanyak 800 kg. Sorti 2 (dua) penerbangan penyemaian dilakukan pada pukul 14.21 – 15.51 WIB dengan target penyemaian di Kab. Muaro Jambi dan Kab. Musi Banyuasin bagian Utara. Penyemaian dilakukan pada ketinggian 9.000 – 10.000 feet dan menghabiskan bahan semai NaCl sebanyak 800 kg

Gambar 3. Citra Radar pukul 10.15 WIB
Gambar 4. Citra Radar pukul 14.05 WIB

Berikut track seeding untuk penyemaian pada tanggal 15 Agustus 2025

Gambar 5. Track seeding sorti 1 (kiri) dan sorti 2 (kanan)

Pengunaan Bahan semai:  NaCL 800Kg.

Level Penyemaian : 10.500 – 12.000 Feet.

Operasi modifikasi Cuaca  tersebut akhirnya menuai hasil pada jam 12.05 terjadilah hujan.

Gambar 6. Hujan di Bandara vs Prediksi cuaca Info BMKG pasca OMC

Efektivitas Operasi Modifikasi Cuaca

Menurut laporan dari BNPB dan BMKG, OMC yang telah dilakukan di Jambi menunjukkan hasil yang optimal. Selama periode operasi sebelumnya pada 2–10 Juli 2025, hujan berhasil terjadi selama tujuh hari dari sembilan hari pelaksanaan. Hujan ini berhasil membasahi kawasan-kawasan rentan, menjaga kelembaban lahan gambut, dan menekan jumlah titik panas (hotspot) hingga terkontrol.

Gambar 7. Kolaborasi Pemerintah dalam penanganan Bencana KARHUTLA Provinsi Jambi

Pemerintah berharap dengan adanya OMC ini, potensi karhutla di Jambi dapat ditekan secara signifikan sehingga bencana kabut asap yang sering melanda saat puncak musim kemarau tidak lagi terjadi. Langkah kedepan dari pengalaman pembelajaran ini, PPSDM MKG akan berperan aktif mengawal pengelolaan dan, pengarsipan serta menyebarkan pengetahuan yang dihasilkan oleh CoP di dalam KMS BMKG. Ini memastikan bahwa lessons learned, praktik terbaik, dan inovasi yang muncul dari CoP baik tacit dan explisit knowledge dapat diakses dan dimanfaatkan oleh seluruh insan BMKG yang relevan.